Rabu, 03 Agustus 2016

PENGANTAR ILMU SEJARAH


TULISLAH RESUME DARI MATERI DI BAWAH INI !! TULIS TANGAN DALAM KERTAS POLIO BERGARIS.

Pengantar Ilmu Sejarah
Presiden RI I Ir. Soekarno berkata “ Jasmerah “ Jangan sekali – kali melupakan sejarah
Juga ada istilah “history make man wise “ artinya sejarah membuat manusia menjadi bijak.
Sejarah memiliki 3 dimensi waktu yaitu waktu lampau ( the past, waktu yang telah kita lalui ), waktu kini ( the present, waktu yang sekarang kita jalani ) dan waktu yang akan datang ( the future, waktu yang belum dan pasti akan kita datangi ). Ketiga dimensi waktu itu akan menentukan kehidupan manusia, manusia yang hidup pada masa kini ( sekarang ) tentu karena dia pernah hidup pada masa kemarin dan dari masa kini maka manusia akan menentukan bagaimana kehidupan masa yang akan datangnya.

Sejarah sangat penting bagi kehidupan bangsa antasa lain :
a.          Sejarah merupakan gambaran kehidupan masyarakat di masa lampau.
b.   Dengan sejarah kita dapat lebih mengetahui peristiwa/kejadian yang terjadi di masa lampau.
c.        Peristiwa yang terjadi di masa lampau tersebut dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di masa kini dan yang akan datang.
d.     Dengan sejarah kita tidak sekedar mengingat data-data dan fakta-fakta yang ada tetapi lebih memaknainya dengan mengetahui mengapa peristiwa tersebut terjadi.
Berdasarkan etimologi sejarah berasal dari :
      Bhs Arab : syajarah     (شجرة  :   šajaratun)  : pohon
Syajarah an nasab : pohon silsilah
Dalam bahasa Arab sendiri sejarah disebut تاريخ (tarikh).
Kata “tarikh” dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah “waktu”.
      Bhs Jerman : geschicht : sesuatu yg telah terjadi
      Bhs Belanda : geschiedenis  : yang sudah terjadi
      Bhs Yunani : historia  : ilmu dari kata Istor = orang pandai ( orang yang mencari ilmu )
      Bhs Inggris : history : masa lampau
     Kata History sebenarnya diturunkan dari bahasa latin dan Yunani yaitu Historia artinya informasi/pencarian, dapat pula diartikan Ilmu.
Dari beberapa asal kata sejarah tersebut di atas ternyata istilah sejarah yang dipergunakan masyarakat Indonesia diambil dari bahasa Arab ” syajaratun ” yang artinya pohon, keturunan, silsilah atau asal usul yang kemudian berkembang sebagai kata dalam bahasa Melayu ”syajarah” yang akhirnya menjadi ”sejarah” dalam bahasa Indonesia.
Kata pohon di sini mengandung pengertian suatu percabangan geneologis dari kelompok keluarga tertentu yang kalau dibuat bagannya merupai profil pohon yang ke atas penuh dengan cabang – cabang dan ranting – ranting. Dengan demikian kata ”syajarah” ini mula – mula dimaksudkan sebagai gambaran silsilah / keturunan. ( lihat historiografi tradisional )
Definisi sejarah menurut beberapa tokoh
Tokoh dari luar negeri
1.      Edward Hallet Carr
History is a continuous process of interaction between the historian and his facts, an unending dialog between the present and the past (Carr, 1965 : 35).
Sejarah ialah suatu proses interaksi serba terus antara sejarahwan dgn fakta-fakta yg ada padanya; suatu dialog tiada henti-hentinya antara masa sekarang dg masa silam.
2.   James Bank
All past event is history (history as actuality). History can help student to understand human behaviour in the past, present and future (new goals for historical studies). (J.Banks)
Semua peristiwa masa lampau adalah sejarah (sejarah sebagai kenyataan).Sejarah dpt membantu para siswa utk mengetahui perilaku manusia pada masa yg lampau, masa sekarang dan akan datang.
3.      Ephahrain Fischoff
Sejarah adalah riwayat tentang masa lampau atau suatu bidang ilmu yang menyelidiki dan menuturkan riwayat itu sesuai dengan metode tertentu yang terpercaya.
Tokoh dari dalam negeri
1.      W.JS Poerwodarminto dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa sejarah mengandung pengertian sebagai berikut:
a)      Sejarah berarti silsilah atau asal-usul
b)      Sejarah berarti kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau
c)  Sejarah berarti ilmu pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
2.      Moh. Yamin,SH. Mendefinisikan sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan kenyataan (sumber sejarah).
3.      Prof. Moh Ali dalam buku Pengantar Ilmu Sejarah, mendefinisikan sejarah sebagai:
a)      Jumlah perubahan peristiwa, kejadian dan kenyataan di sekitar kita
b)    Cerita tentang perubahan-perubahan kejadian atau peristiwa dalam kenyataan disekitar kita
c)   Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa di sekitar kita.
4.   Menurut Sartono Kartodirdjo, sejarah sebagai pelbagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif pada masa lampau.
5.   Saefur Rochmat dalam bukunya ” Ilmu Sejarah dalam prespektif Ilmu Sosial” berpendapat bahwa pengertian sejarah adalah suatu studi keilmuan tentang segala sesuatu yang telah dialami manusia di waktu yang lampau dan yang telah meninggalkan jejak – jejaknya di waktu sekarang.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah gambaran tentang peristiwa – peristiwa masa lampau yang dialami oleh manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, yang ditafsirkan berdasarkan analisis kritis.
Ruang lingkup sejarah
Dari definisi tentang pengertian sejarah di atas maka dapat kita ketahui bahwa pembahasan ilmu sejarah meliputi beragam peristiwa yang pernah terjadi dalam kehidupan manusia masa lampau ( manusia dan waktu ). Sehingga ruang lingkup ilmu sejarah adalah mulai dari adanya kehidupan manusia hingga dewasa ini. Namun tidak semua peristiwa atau kejadian yang dialami manusia dibahas dalam ilmu sejarah tetapi hanya peristiwa – peristiwa yang terekam dan yang sampai pada masa kini.
Suatu peristiwa dapat dikatakan di kategorikan peristiwa sejarah
v  Peristiwa yang unik bahwa peristiwa itu tejadi satu kali dan tidak dapat berulang kembali ( einmalig)
v  Peristiwa yang abadi bahwa peristiwa itu tidak akan berubah ubah dan akan tetap selamanya.
v  Peristiwa yang penting bahwa peristiwa itu adalah peristiwa yang penting dan mempunyai arti dalam kehidupan manusia.
Karakteristik / Sifat khusus yang dimiliki ilmu sejarah yaitu :
v  Masa lalu dituliskan secara kronologis
v  Ada hubungan sebab akibat ( kausalitas )
v  Peristiwa sejarah mencakup 3 dimensi waktu ( waktu lampau, waktu kini dan  waktu yang akan datang )
v  Kebenaran bersifat sementara ( merupakan hipotesa ) yang akan gugur bila ditemukan data pembuktian yang baru.
     Kegunaan sejarah.
Secara umum kegunaan mempelajari sejarah ada 2 yaitu :
1.      Kegunaan intrinsik
Bahwa dengan mempelajari sejarah kita menjadi mengerti kejadian masa lalu. Ilmu sejarah sangat dibutuhkan dalam upaya menjelaskan berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan manusia di masa lalu. Ilmu sejarah juga membantu kita memahami berbagai peristiwa penting yang mempengaruhi perubahan peradaban manusia sepanjang masa.
2.      Kegunaan ekstrinsik
Bahwa ilmu sejarah dapat memberi sumbangan bagi berbagai aspek kehidupan manusia,seperti pendidikan moral, penalaran, politik, kebijakan, perubahan dan lain – lain.
Contoh sebagai pendidikan moral bahwa dengan mengetahui peristiwa perjuangan bangsa Indonesia maka memberikan tauladan kepada generasi sekarang bagaimana harus bersikap untuk tetap menjunjung tinggi kebenaran, kejujuran, keberanian dan rela berkorban untuk tanah air.
      Menurut Louis Gottschalk kegunaan sejarah antara lain :
1.  Guna rekreatif : dengan membaca sejarah atau mempelajari sejarah berarti membawa kita berkelana menembus dimensi ruang dan waktu tanpa kita beranjak dari tempat kita.
2.      Guna Inspiratif
Guna inspiratif berarti sejarah bermanfaat memberi ilham ( inspirasi / ide ). Tindakan – tindakan kepahlawanan dan peristiwa – peristiwa sejarah gemilang di masa lampau dapat mengilhami kita supaya dapat menciptkan peristiwa besar pula. Demikian juga mempelajari sejarah akan dapat menemukan ide – ide dan konsep guna memecahkan permasalahan masa kini.
3.      Guna Instruktif
Guna instruktif bermaksud memberikan pelajaran mengenai keterampilan atau pengetahuan. Instruktif dalam hal ini bukan perintah tetapi berkenaan dengan fungsi sejarah dalam menunjang bidang – bidang kejuruan atau keterampilan contohnya teknologi. Pengetahuan tentang perang ( baik strategi maupun teknologi ). Sejarah juga dapat memberi petunjuk bagi mempelajari ilmu – ilmu lainnya.
4.      Guna edukatif
Guna edukatif bermaksud memberi pendidikan kepada manusia itu sendiri dengan mempelajari sejarah dapat memberikan kearifan dan kebijaksanaan bagi yang mempelajarinya ( history make man wise ). Tanpa sejarah manusia tidak akan tahu apa yang telah dilakukan atau apa yang tidak dilakukan serta apa yang akan dilakukan, karena tidak memahami adanya 3 dimensi waktu menyatu dalam diri manusia.
http://focussejarah.blogspot.co.id/2013/07/pengantar-ilmu-sejarah_598.html

Manusia dan Sejarah 
Kata sejarah diambil dari syajarah (bahasa Arab) yang berarti pohon. Dalam bahasa Inggris history yang berasal dari Yunani historia yang berarti inkuiri (inquiry), wawancara (interview), interogasi dari seorang saksi mata dan juga laporan mengenai hasil-hasil tindakan itu. Dari bahasa Yunani istilah historiamasuk ke bahasa-bahasa lain, terutama melalui perantaraan bahasa Latin.

Dalam bahasa Latin, maknanya masih sama seperti dalam bahasa Yunani. Tekanannya lebih pada pengamatan langsung, penelitian, dan laporan-laporan hasilnya (Sjamsudin 2012:1-3). Tacitus (69-96?) seorang sejarawan pada masa Romawi menggunakan istilah historia untuk judul bukunya Historiae. Di dalam buku itu Tacitus menulis laporan-laporan hasil pengamatannya secara pribadi. Selain itu dia juga menulis laporan-laporan mengenai periode lebih awal (14-68 M) yang diberinya judul Annales (Sjamsudin 2012:2). Pada masa ini historia belum digunakan untuk menunjukkan peristiwa di masa lampau.

Dalam perkembangannya, konsep history (sejarah) mendapat suatu pengertian baru setelah terjadi percampuran antara penulisan kronikel yang ketat secara kronologis dan narasi-narasi sejarah yang bebas. Pada abad pertengahan hal itu dikenal dengan biografi yang juga disebut vitae. Kelak penulisan biografi, khususnya biografi orang besar, menyebabkan sejarawan Inggris Thomas Carlyle (1841) mengatakan bahwa sejarah sebagai ‘riwayat hidup orang-orang besar atau pahlawan’ semata. Tanpa mereka tidak ada sejarah. Namun, sejarah memang tidak hanya untuk orang-orang/individu tertentu (orang-orang besar), seperti Socrates, Julius Caesar, Gajah Mada, Napoleon, Soekarno. Sejarah juga membahas kelompok masyarakat. Dalam hal ini manusia.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sejarah merupakan ilmu tentang manusia. Namun, juga bukan cerita tentang masa lalu manusia secara keseluruhan. Demikian pula dengan manusia yang menjadi obyek penelitian antropologi ragawi, seperti hasil penelitian Steve Olson dalam Mapping Human History (2006) yang berhasil melacak asal usul manusia modern di empat benua dan penyebarannya di seluruh dunia selama lebih dari 150.000 tahun silam. Hal tersebut bukanlah sejarah.

Manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan, sejarah tanpa manusia adalah khayal. Manusia dan sejarah merupakan kesatuan dengan manusia sebagai subyek dan obyek sejarah. Bila manusia dipisahkan dari sejarah maka ia bukan manusia lagi, tetapi sejenis mahluk biasa, seperti hewan (Ali 2005:101)

Di sini ingatan manusia memegang peranan penting. Ingatan itu digunakan manusia untuk menggali kembali pengalaman yang pernah dialaminya. Mengingat berarti mengalami lagi, mengetahui kembali sesuatu yang terjadi di masa lalu. Namun ingatan manusia terbatas sehingga perlu alat bantu yaitu tulisan yang berfungsi untuk menyimpan ingatannya. Dengan tulisan, manusia mencatat pengalamannya. Pengalaman yang dialami manusia, dituturkan kembali dengan menggunakan bahasa (Ali 2005:101) Sejarah merupakan pengalaman manusia dan ingatan manusia yang diceritakan. Dapat dikatakan bahwa manusia berperan dalam sejarah yaitu sebagai pembuat sejarah karena manusia yang membuat pengalaman menjadi sejarah. Manusia adalah penutur sejarah yang membuat cerita sejarah sehingga semakin jelas bahwa manusia adalah sumber sejarah (Ali 2005:102)

1.Manusia hidup dan berkreativitas dalam ruang dan waktu
Dalam ilmu sejarah, manusia dalam kegiatan dengan masyarakat atau bangsanya merupakan kajian utama. Sejarah membahas aktivitas manusia pada masa lalu. Namun, seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bukan berarti sejarah membahas aktivitas manusia secara keseluruhan. Kisah manusia tersebut berkaitan dengan kehidupan manusia yang berkreasi dalam menghadapi kehidupannya.
Kisah manusia tersebut dibatasi oleh waktu dan ruang, serta tempat manusia itu berada. Dari sudut pandang waktu kreativitas manusia pada masa lampau berbeda dengan kreativitas manusia pada masa kini. Demikian halnya dengan ruang. Pemahaman tentang ruang dan waktu diperlukan untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara kronologis.

Dalam hal kreativitas manusia pada masa lampau misalnya bagaimana manusia pada zaman batu makan, minum, berpakaian serta melakukan perjalanan menjadi pengalaman yang diwariskan bagi masa-masa sesudahnya. Sebagai contoh adalah bagaimana kreativitas manusia untuk melakukan perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain. Pada awalnya manusia menggunakan tenaganya sendiri dengan berjalan kaki. Lalu mereka memanfaatkan tenaga hewan, misalnya kuda untuk melakukan perjalanan. Seiring perjalanan waktu dan perkembangan teknologi sebagai hasil kreativitas manusia, mereka menggunakan sarana perahu di air dengan bantuan angin untuk melakukan perjalanan. Kreativitas lainnya adalah penemuan roda yang pada awalnya digunakan untuk memindahkan barang. Mereka lalu menggunakan tenaga hewan sebagai penariknya. Selanjutnya, mereka menemukan suatu alat yang mengubah air menjadi uap untuk dijadikan tenaga penggerak (motor). Demikian seterusnya hingga mereka menemukan tenaga penggerak lain berupa bahan bakar minyak.

2.Manusia hidup dalam perubahan dan keberlanjutan
Selain membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga melihat hal lain yaitu waktu. Waktu menjadi konsep penting dalam ilmu sejarah. Sehubungan dengan konsep waktu, dalam ilmu sejarah menurut Kuntowijoyo (2001: 14-15) meliputi perkembangan, keberlanjutan/kesinambungan, pengulangan dan perubahan. Disebut mengalami perkembangan apabila dalam kehidupan masyarakat terjadi gerak secara berturut-turut dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Perkembangan terjadi biasanya dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks. Misalnya adalah perkembangan demokrasi di Amerika yang mengikuti perkembangan kota. Pada awalnya masyarakat di Amerika tinggal di kota-kota kecil. Di kota-kota kecil itulah tumbuh dewan-dewan kota, tempat orang berkumpul. Dari kota-kota kecil mengalami proses menjadi kota-kota besar hingga menjadi kota metropolitan. Di sini, demokrasi berkembang mengikuti perkembangan kota (Kuntowijoyo 2001:14)

Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Misalnya pada masa kolonial, kebijakan pemerintah kolonial mengadopsi kebiasaan lama, antara lain dalam menarik upeti raja taklukan, Belanda meniru raja-raja pribumi (Kuntowijoyo 2001: 15) Sementara itu disebut pengulangan apabila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi pada masa berikutnya, misalnya menjelang presiden Soekarno jatuh dari kekuasaannya pada tahun 1960-an banyak terjadi aksi dan demonstrasi, khususnya yang dilakukan oleh para mahasiswa. Demikian halnya menjelang presiden Soeharto jatuh pada 1998, juga banyak terjadi aksi dan demonstrasi.

Sedangkan dikatakan perubahan apabila dalam masyarakat terjadi perkembangan secara besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Perubahan terjadi karena adanya pengaruh dari luar. Misalnya gerakan nasionalisme di Indonesia sering dianggap sebagai kepanjangan dari gerakan romantik di Eropa. Berhubungan dengan konsep waktu ini lah dikisahkan kehidupan manusia pada masa lalu. Masa lalu merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Namun, masa lalu bukanlah suatu masa yang terhenti dan tertutup. Masa lalu bersifat terbuka dan berkesinambungan sehingga dalam sejarah, masa lalu manusia bukan demi masa lalu itu sendiri. Segala hal yang terjadi di masa lalu dapat dijadikan acuan untuk bertindak di masa kini dan untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa datang.

3. Kehidupan manusia masa kini merupakan akibat dari perubahan di masa lalu
Cicero, seorang filsuf Romawi mengungkapkan bahwa barang siapa yang tidak mengenal sejarahnya akan tetap menjadi anak kecil. Kemudian sejarawan Sartono Kartodirdjo menambahkan barangsiapa yang lupa sama sekali akan masa lampaunya dapat diibaratkan seperti mereka yang sakit jiwa (Kartodirdjo 1992:23). Kedua ungkapan tersebut benar adanya. Seperti yang disebutkan oleh Sartono Kartodirdjo bahwa mereka yang lupa akan masa lampaunya itu telah kehilangan identitas dan oleh karena itu dapat membahayakan masyarakat di sekitarnya. Hal itu disebabkan karena kelakuannya yang mungkin sudah tidak menentu dan terlepas dari norma-norma atau nilai-nilai hidup yang berlaku di masyarakat (Kartodirdjo 1992:23)

Peristiwa sejarah yang terjadi adalah sebuah perubahan dalam kehidupan manusia. Sejarah mempelajari aktivitas manusia dalam konteks waktu. Perubahan yang terjadi pada masa lalu mempengaruhi kehidupan masa kini. Perubahan tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan manusia seperti sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Masa lalu merupakan masa yang telah dilalui oleh suatu masyarakat selalu berkaitan dengan konsep-konsep dasar berupa waktu dan ruang.


Berkaitan dengan peristiwa sejarah yang merupakan perubahan dalam kehidupan manusia di masa lalu, John Dewey (1959) menganjurkan bahwa dalam penulisan sejarah harus menulis masa lampau dan sekarang. Sejarah harus bersifat instrumental dalam memecahkan masalah masa kini atau sebagai pertimbangan program aksi masa kini. Dengan kata lain John Dewey menyarankan bahwa sejarah harus dapat memecahkan masalah masa kini. Ungkapan bahwa sejarah harus dapat memecahkan persoalan pada masa kini menjadi semakin jelas jika kita melihat situasi pada masa kini. Misalnya bencana banjir di beberapa kota di Indonesia. Apakah peristiwa itu berdiri sendiri terlepas dari apa yang terjadi di masa lalu? Atau memiliki kaitan dengan perubahan yang terjadi di masyarakat? Mungkin saja ada sebuah wilayah yang dahulu bebas dari banjir tetapi pada masa kini menjadi wilayah yang rawan banjir dan menjadi langganan banjir. Sehubungan dengan hal tersebut kita dapat menelusuri perubahan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Perubahan yang terjadi pada masa lalu memberikan pengaruh pada kehidupan masa kini.[gs]

0 komentar:

Posting Komentar