Pengantar Ilmu Sejarah
Presiden RI I
Ir. Soekarno berkata “ Jasmerah “ Jangan sekali – kali melupakan sejarah
Juga ada istilah
“history make man wise “ artinya sejarah membuat manusia menjadi bijak.
Sejarah memiliki
3 dimensi waktu yaitu waktu lampau ( the past, waktu yang telah kita lalui ),
waktu kini ( the present, waktu yang sekarang kita jalani ) dan waktu yang akan
datang ( the future, waktu yang belum dan pasti akan kita datangi ). Ketiga
dimensi waktu itu akan menentukan kehidupan manusia, manusia yang hidup pada
masa kini ( sekarang ) tentu karena dia pernah hidup pada masa kemarin dan dari
masa kini maka manusia akan menentukan bagaimana kehidupan masa yang akan
datangnya.
Sejarah sangat
penting bagi kehidupan bangsa antasa lain :
a.
Sejarah merupakan gambaran kehidupan masyarakat di masa
lampau.
b. Dengan sejarah kita dapat lebih mengetahui
peristiwa/kejadian yang terjadi di masa lampau.
c. Peristiwa yang terjadi di masa lampau tersebut dapat
dijadikan pedoman dan acuan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di masa
kini dan yang akan datang.
d. Dengan sejarah kita tidak sekedar mengingat data-data
dan fakta-fakta yang ada tetapi lebih memaknainya dengan mengetahui mengapa
peristiwa tersebut terjadi.
Berdasarkan etimologi
sejarah berasal dari :
•
Bhs Arab : syajarah (شجرة
: šajaratun) : pohon
Syajarah
an nasab : pohon silsilah
Dalam
bahasa Arab sendiri sejarah disebut تاريخ (tarikh).
Kata
“tarikh” dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah “waktu”.
•
Bhs
Jerman : geschicht : sesuatu yg telah terjadi
•
Bhs
Belanda : geschiedenis : yang sudah
terjadi
•
Bhs
Yunani : historia : ilmu dari kata Istor
= orang pandai ( orang yang mencari ilmu )
•
Bhs
Inggris : history : masa lampau
• Kata History sebenarnya diturunkan dari bahasa
latin dan Yunani yaitu Historia artinya informasi/pencarian, dapat pula
diartikan Ilmu.
Dari beberapa asal kata
sejarah tersebut di atas ternyata istilah sejarah yang dipergunakan masyarakat
Indonesia diambil dari bahasa Arab ” syajaratun ” yang artinya pohon, keturunan,
silsilah atau asal usul yang kemudian berkembang sebagai kata dalam bahasa
Melayu ”syajarah” yang akhirnya menjadi ”sejarah” dalam bahasa Indonesia.
Kata pohon di sini
mengandung pengertian suatu percabangan geneologis dari kelompok keluarga tertentu
yang kalau dibuat bagannya merupai profil pohon yang ke atas penuh dengan
cabang – cabang dan ranting – ranting. Dengan demikian kata ”syajarah” ini mula
– mula dimaksudkan sebagai gambaran silsilah / keturunan. ( lihat historiografi
tradisional )
Definisi sejarah menurut beberapa tokoh
Tokoh dari luar negeri
1.
Edward Hallet Carr
History
is a continuous process of interaction between the historian and his facts, an
unending dialog between the present and the past (Carr, 1965 : 35).
Sejarah
ialah suatu proses interaksi serba terus antara sejarahwan dgn fakta-fakta yg
ada padanya; suatu dialog tiada henti-hentinya antara masa sekarang dg masa
silam.
2. James
Bank
All
past event is history (history as actuality). History can help student to
understand human behaviour in the past, present and future (new goals for
historical studies). (J.Banks)
Semua
peristiwa masa lampau adalah sejarah (sejarah sebagai kenyataan).Sejarah dpt
membantu para siswa utk mengetahui perilaku manusia pada masa yg lampau, masa
sekarang dan akan datang.
3.
Ephahrain Fischoff
Sejarah
adalah riwayat tentang masa lampau atau suatu bidang ilmu yang menyelidiki dan
menuturkan riwayat itu sesuai dengan metode tertentu yang terpercaya.
Tokoh dari dalam negeri
1. W.JS
Poerwodarminto dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
menyebutkan bahwa sejarah mengandung pengertian sebagai berikut:
a) Sejarah berarti silsilah atau asal-usul
b) Sejarah berarti kejadian dan peristiwa
yang benar-benar terjadi pada masa lampau
c) Sejarah
berarti ilmu pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa lampau.
2.
Moh. Yamin,SH. Mendefinisikan sejarah adalah suatu ilmu
pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat
dibuktikan dengan kenyataan (sumber sejarah).
3. Prof. Moh Ali dalam buku Pengantar Ilmu Sejarah, mendefinisikan sejarah sebagai:
a) Jumlah perubahan peristiwa, kejadian dan
kenyataan di sekitar kita
b) Cerita tentang perubahan-perubahan kejadian
atau peristiwa dalam kenyataan disekitar kita
c) Ilmu yang bertugas menyelidiki
perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa di sekitar kita.
4. Menurut
Sartono Kartodirdjo, sejarah sebagai pelbagai bentuk penggambaran pengalaman
kolektif pada masa lampau.
5. Saefur Rochmat dalam bukunya ” Ilmu
Sejarah dalam prespektif Ilmu Sosial” berpendapat bahwa pengertian sejarah
adalah suatu studi keilmuan tentang segala sesuatu yang telah dialami manusia
di waktu yang lampau dan yang telah meninggalkan jejak – jejaknya di waktu
sekarang.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah
gambaran tentang peristiwa – peristiwa masa lampau yang dialami oleh manusia,
disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, yang ditafsirkan berdasarkan
analisis kritis.
Ruang lingkup sejarah
Dari definisi tentang pengertian sejarah di atas
maka dapat kita ketahui bahwa pembahasan ilmu sejarah meliputi beragam
peristiwa yang pernah terjadi dalam kehidupan manusia masa lampau ( manusia dan
waktu ). Sehingga ruang lingkup ilmu sejarah adalah mulai dari adanya kehidupan
manusia hingga dewasa ini. Namun tidak semua peristiwa atau kejadian yang
dialami manusia dibahas dalam ilmu sejarah tetapi hanya peristiwa – peristiwa
yang terekam dan yang sampai pada masa kini.
Suatu peristiwa dapat dikatakan di kategorikan
peristiwa sejarah
v Peristiwa yang unik bahwa peristiwa itu
tejadi satu kali dan tidak dapat berulang kembali ( einmalig)
v Peristiwa yang abadi bahwa peristiwa itu
tidak akan berubah ubah dan akan tetap selamanya.
v Peristiwa yang penting bahwa peristiwa itu
adalah peristiwa yang penting dan mempunyai arti dalam kehidupan manusia.
Karakteristik / Sifat khusus yang dimiliki ilmu
sejarah yaitu :
v
Masa
lalu dituliskan secara kronologis
v
Ada
hubungan sebab akibat ( kausalitas )
v
Peristiwa
sejarah mencakup 3 dimensi waktu ( waktu lampau, waktu kini dan waktu yang akan datang )
v Kebenaran bersifat sementara ( merupakan
hipotesa ) yang akan gugur bila ditemukan data pembuktian yang baru.
●
Kegunaan sejarah.
Secara umum
kegunaan mempelajari sejarah ada 2 yaitu :
1.
Kegunaan intrinsik
Bahwa dengan
mempelajari sejarah kita menjadi mengerti kejadian masa lalu. Ilmu sejarah
sangat dibutuhkan dalam upaya menjelaskan berbagai hal yang terjadi dalam
kehidupan manusia di masa lalu. Ilmu sejarah juga membantu kita memahami
berbagai peristiwa penting yang mempengaruhi perubahan peradaban manusia
sepanjang masa.
2.
Kegunaan ekstrinsik
Bahwa ilmu
sejarah dapat memberi sumbangan bagi berbagai aspek kehidupan manusia,seperti
pendidikan moral, penalaran, politik, kebijakan, perubahan dan lain – lain.
Contoh sebagai
pendidikan moral bahwa dengan mengetahui peristiwa perjuangan bangsa Indonesia
maka memberikan tauladan kepada generasi sekarang bagaimana harus bersikap
untuk tetap menjunjung tinggi kebenaran, kejujuran, keberanian dan rela
berkorban untuk tanah air.
Menurut Louis Gottschalk kegunaan sejarah
antara lain :
1. Guna rekreatif : dengan membaca sejarah atau
mempelajari sejarah berarti membawa kita berkelana menembus dimensi ruang dan
waktu tanpa kita beranjak dari tempat kita.
2.
Guna Inspiratif
Guna inspiratif berarti sejarah bermanfaat memberi ilham ( inspirasi /
ide ). Tindakan – tindakan kepahlawanan dan peristiwa – peristiwa sejarah
gemilang di masa lampau dapat mengilhami kita supaya dapat menciptkan peristiwa
besar pula. Demikian juga mempelajari sejarah akan dapat menemukan ide – ide
dan konsep guna memecahkan permasalahan masa kini.
3.
Guna Instruktif
Guna instruktif
bermaksud memberikan pelajaran mengenai keterampilan atau pengetahuan.
Instruktif dalam hal ini bukan perintah tetapi berkenaan dengan fungsi sejarah
dalam menunjang bidang – bidang kejuruan atau keterampilan contohnya teknologi.
Pengetahuan tentang perang ( baik strategi maupun teknologi ). Sejarah juga
dapat memberi petunjuk bagi mempelajari ilmu – ilmu lainnya.
4.
Guna edukatif
Guna edukatif
bermaksud memberi pendidikan kepada manusia itu sendiri dengan mempelajari
sejarah dapat memberikan kearifan dan kebijaksanaan bagi yang mempelajarinya (
history make man wise ). Tanpa sejarah manusia tidak akan tahu apa yang telah
dilakukan atau apa yang tidak dilakukan serta apa yang akan dilakukan, karena
tidak memahami adanya 3 dimensi waktu menyatu dalam diri manusia.
http://focussejarah.blogspot.co.id/2013/07/pengantar-ilmu-sejarah_598.html
Manusia dan Sejarah
Kata sejarah diambil dari syajarah
(bahasa Arab) yang berarti pohon. Dalam bahasa Inggris history yang berasal
dari Yunani historia yang berarti inkuiri (inquiry), wawancara (interview),
interogasi dari seorang saksi mata dan juga laporan mengenai hasil-hasil
tindakan itu. Dari bahasa Yunani istilah historiamasuk ke bahasa-bahasa lain,
terutama melalui perantaraan bahasa Latin.
Dalam bahasa Latin, maknanya masih sama seperti dalam bahasa
Yunani. Tekanannya lebih pada pengamatan langsung, penelitian, dan
laporan-laporan hasilnya (Sjamsudin 2012:1-3). Tacitus (69-96?) seorang
sejarawan pada masa Romawi menggunakan istilah historia untuk judul bukunya
Historiae. Di dalam buku itu Tacitus menulis laporan-laporan hasil
pengamatannya secara pribadi. Selain itu dia juga menulis laporan-laporan
mengenai periode lebih awal (14-68 M) yang diberinya judul Annales (Sjamsudin
2012:2). Pada masa ini historia belum digunakan untuk menunjukkan peristiwa di
masa lampau.
Dalam perkembangannya, konsep history (sejarah) mendapat
suatu pengertian baru setelah terjadi percampuran antara penulisan kronikel
yang ketat secara kronologis dan narasi-narasi sejarah yang bebas. Pada abad
pertengahan hal itu dikenal dengan biografi yang juga disebut vitae. Kelak penulisan
biografi, khususnya biografi orang besar, menyebabkan sejarawan Inggris Thomas
Carlyle (1841) mengatakan bahwa sejarah sebagai ‘riwayat hidup orang-orang
besar atau pahlawan’ semata. Tanpa mereka tidak ada sejarah. Namun, sejarah
memang tidak hanya untuk orang-orang/individu tertentu (orang-orang besar),
seperti Socrates, Julius Caesar, Gajah Mada, Napoleon, Soekarno. Sejarah juga
membahas kelompok masyarakat. Dalam hal ini manusia.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sejarah merupakan ilmu
tentang manusia. Namun, juga bukan cerita tentang masa lalu manusia secara
keseluruhan. Demikian pula dengan manusia yang menjadi obyek penelitian
antropologi ragawi, seperti hasil penelitian Steve Olson dalam Mapping Human
History (2006) yang berhasil melacak asal usul manusia modern di empat benua
dan penyebarannya di seluruh dunia selama lebih dari 150.000 tahun silam. Hal
tersebut bukanlah sejarah.
Manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan, sejarah tanpa
manusia adalah khayal. Manusia dan sejarah merupakan kesatuan dengan manusia
sebagai subyek dan obyek sejarah. Bila manusia dipisahkan dari sejarah maka ia
bukan manusia lagi, tetapi sejenis mahluk biasa, seperti hewan (Ali 2005:101)
Di sini ingatan manusia memegang peranan penting. Ingatan
itu digunakan manusia untuk menggali kembali pengalaman yang pernah dialaminya.
Mengingat berarti mengalami lagi, mengetahui kembali sesuatu yang terjadi di
masa lalu. Namun ingatan manusia terbatas sehingga perlu alat bantu yaitu
tulisan yang berfungsi untuk menyimpan ingatannya. Dengan tulisan, manusia
mencatat pengalamannya. Pengalaman yang dialami manusia, dituturkan kembali
dengan menggunakan bahasa (Ali 2005:101) Sejarah merupakan pengalaman manusia
dan ingatan manusia yang diceritakan. Dapat dikatakan bahwa manusia berperan
dalam sejarah yaitu sebagai pembuat sejarah karena manusia yang membuat
pengalaman menjadi sejarah. Manusia adalah penutur sejarah yang membuat cerita
sejarah sehingga semakin jelas bahwa manusia adalah sumber sejarah (Ali
2005:102)
1.Manusia hidup dan berkreativitas
dalam ruang dan waktu
Dalam ilmu sejarah, manusia dalam kegiatan dengan masyarakat
atau bangsanya merupakan kajian utama. Sejarah membahas aktivitas manusia pada
masa lalu. Namun, seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bukan berarti
sejarah membahas aktivitas manusia secara keseluruhan. Kisah manusia tersebut
berkaitan dengan kehidupan manusia yang berkreasi dalam menghadapi
kehidupannya.
Kisah manusia tersebut dibatasi oleh waktu dan ruang, serta
tempat manusia itu berada. Dari sudut pandang waktu kreativitas manusia pada
masa lampau berbeda dengan kreativitas manusia pada masa kini. Demikian halnya
dengan ruang. Pemahaman tentang ruang dan waktu diperlukan untuk dapat
mengembangkan kemampuan berpikir secara kronologis.
Dalam hal kreativitas manusia pada masa lampau misalnya
bagaimana manusia pada zaman batu makan, minum, berpakaian serta melakukan
perjalanan menjadi pengalaman yang diwariskan bagi masa-masa sesudahnya.
Sebagai contoh adalah bagaimana kreativitas manusia untuk melakukan perjalanan
dari suatu tempat ke tempat lain. Pada awalnya manusia menggunakan tenaganya
sendiri dengan berjalan kaki. Lalu mereka memanfaatkan tenaga hewan, misalnya
kuda untuk melakukan perjalanan. Seiring perjalanan waktu dan perkembangan
teknologi sebagai hasil kreativitas manusia, mereka menggunakan sarana perahu
di air dengan bantuan angin untuk melakukan perjalanan. Kreativitas lainnya
adalah penemuan roda yang pada awalnya digunakan untuk memindahkan barang.
Mereka lalu menggunakan tenaga hewan sebagai penariknya. Selanjutnya, mereka
menemukan suatu alat yang mengubah air menjadi uap untuk dijadikan tenaga
penggerak (motor). Demikian seterusnya hingga mereka menemukan tenaga penggerak
lain berupa bahan bakar minyak.
2.Manusia hidup dalam perubahan dan
keberlanjutan
Selain membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga
melihat hal lain yaitu waktu. Waktu menjadi konsep penting dalam ilmu sejarah.
Sehubungan dengan konsep waktu, dalam ilmu sejarah menurut Kuntowijoyo (2001:
14-15) meliputi perkembangan, keberlanjutan/kesinambungan, pengulangan dan
perubahan. Disebut mengalami perkembangan apabila dalam kehidupan masyarakat
terjadi gerak secara berturut-turut dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain.
Perkembangan terjadi biasanya dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang
kompleks. Misalnya adalah perkembangan demokrasi di Amerika yang mengikuti
perkembangan kota. Pada awalnya masyarakat di Amerika tinggal di kota-kota
kecil. Di kota-kota kecil itulah tumbuh dewan-dewan kota, tempat orang
berkumpul. Dari kota-kota kecil mengalami proses menjadi kota-kota besar hingga
menjadi kota metropolitan. Di sini, demokrasi berkembang mengikuti perkembangan
kota (Kuntowijoyo 2001:14)
Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya
melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Misalnya pada masa kolonial, kebijakan
pemerintah kolonial mengadopsi kebiasaan lama, antara lain dalam menarik upeti
raja taklukan, Belanda meniru raja-raja pribumi (Kuntowijoyo 2001: 15)
Sementara itu disebut pengulangan apabila peristiwa yang pernah terjadi di masa
lampau terjadi lagi pada masa berikutnya, misalnya menjelang presiden Soekarno
jatuh dari kekuasaannya pada tahun 1960-an banyak terjadi aksi dan demonstrasi,
khususnya yang dilakukan oleh para mahasiswa. Demikian halnya menjelang presiden
Soeharto jatuh pada 1998, juga banyak terjadi aksi dan demonstrasi.
Sedangkan dikatakan perubahan apabila dalam masyarakat
terjadi perkembangan secara besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat.
Perubahan terjadi karena adanya pengaruh dari luar. Misalnya gerakan
nasionalisme di Indonesia sering dianggap sebagai kepanjangan dari gerakan
romantik di Eropa. Berhubungan dengan konsep waktu ini lah dikisahkan kehidupan
manusia pada masa lalu. Masa lalu merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Namun,
masa lalu bukanlah suatu masa yang terhenti dan tertutup. Masa lalu bersifat
terbuka dan berkesinambungan sehingga dalam sejarah, masa lalu manusia bukan
demi masa lalu itu sendiri. Segala hal yang terjadi di masa lalu dapat
dijadikan acuan untuk bertindak di masa kini dan untuk meraih kehidupan yang
lebih baik di masa datang.
3. Kehidupan manusia masa kini
merupakan akibat dari perubahan di masa lalu
Cicero, seorang filsuf Romawi mengungkapkan bahwa barang
siapa yang tidak mengenal sejarahnya akan tetap menjadi anak kecil. Kemudian
sejarawan Sartono Kartodirdjo menambahkan barangsiapa yang lupa sama sekali
akan masa lampaunya dapat diibaratkan seperti mereka yang sakit jiwa
(Kartodirdjo 1992:23). Kedua ungkapan tersebut benar adanya. Seperti yang disebutkan
oleh Sartono Kartodirdjo bahwa mereka yang lupa akan masa lampaunya itu telah
kehilangan identitas dan oleh karena itu dapat membahayakan masyarakat di
sekitarnya. Hal itu disebabkan karena kelakuannya yang mungkin sudah tidak
menentu dan terlepas dari norma-norma atau nilai-nilai hidup yang berlaku di
masyarakat (Kartodirdjo 1992:23)
Peristiwa sejarah yang terjadi adalah sebuah perubahan dalam
kehidupan manusia. Sejarah mempelajari aktivitas manusia dalam konteks waktu.
Perubahan yang terjadi pada masa lalu mempengaruhi kehidupan masa kini.
Perubahan tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan manusia seperti sosial,
politik, ekonomi, dan budaya. Masa lalu merupakan masa yang telah dilalui oleh
suatu masyarakat selalu berkaitan dengan konsep-konsep dasar berupa waktu dan
ruang.
Berkaitan dengan peristiwa sejarah yang merupakan perubahan
dalam kehidupan manusia di masa lalu, John Dewey (1959) menganjurkan bahwa
dalam penulisan sejarah harus menulis masa lampau dan sekarang. Sejarah harus
bersifat instrumental dalam memecahkan masalah masa kini atau sebagai
pertimbangan program aksi masa kini. Dengan kata lain John Dewey menyarankan
bahwa sejarah harus dapat memecahkan masalah masa kini. Ungkapan bahwa sejarah
harus dapat memecahkan persoalan pada masa kini menjadi semakin jelas jika kita
melihat situasi pada masa kini. Misalnya bencana banjir di beberapa kota di
Indonesia. Apakah peristiwa itu berdiri sendiri terlepas dari apa yang terjadi
di masa lalu? Atau memiliki kaitan dengan perubahan yang terjadi di masyarakat?
Mungkin saja ada sebuah wilayah yang dahulu bebas dari banjir tetapi pada masa
kini menjadi wilayah yang rawan banjir dan menjadi langganan banjir. Sehubungan
dengan hal tersebut kita dapat menelusuri perubahan yang terjadi dalam kurun
waktu tertentu. Perubahan yang terjadi pada masa lalu memberikan pengaruh pada
kehidupan masa kini.[gs]
0 komentar:
Posting Komentar